Banker on Writing

Ketika menulis adalah kebutuhan : katarsis, belajar dan berbagi

SUSAHKAH UNTUK BERBUAT BAIK?


Koran Tempo, Sabtu, 09 Agustus 2008 kemarin mengisahkan sebuah peristiwa "tragis", tentang "perjuangan" menegakkan kebaikan. Saya mengistilahkannya sebagai "jihad", dalam kerangka makna sekecil apapun. Bukankan berbuat baik di jalan Tuhan adalah sebuah "jihad"?

Ceritanya sederhana. Adalah Linda Buchanan, seorang perempuan, seorang nyonya berusia 58 tahun yang sehari-harinya bekerja sebagai konsultan senior di DBM, sebuah perusahaan milik Amerika serikat di Central London.

Seperti biasa, Rabu pagi lalu, ia berada di sebuah peron kereta api ber-rel listrik di Farningham Road. Dalam rangka berangkat kerja. Di situlah dia kembali bertemu dengan dua orang yang dengan "suka cita" merokok di pelataran stasiun --yang jelas-jelas terdapat larangan merokok. Seperti dua hari sebelumnya --Senin Selasa--, Buchanan menegur kedua pemuda tersebut.

Kali itu kedua pemuda berubah gusar, dan membalas dengan memberi isyarat cabul kepada Buchanan. Buchanan berbalik dan mengatakan agar kedua pemuda tersebut bersikap dewasa.

Tapi apa yang terjadi? Kedua pemuda brengsek tersebut justru mendorong Buchanan ke arah rel kereta listrik bertegangan 750 volt!

Untung kesigapan petugas dan orang-orang di sekitarnya luar biasa. Penumpang lain segera menolong Buchanan yang sudah terjerembab, sementara petugas segera memutus aliran listrik, sekaligus menghentikan semua kereta yang hendak masuk ke stasiun.

Buchanan memang selamat. Tapi pergelangan tangannya patah, selain beberapa luka lecet di kakinya. Ia juga mengaku bahwa saat ini jiwanya masih terguncang. Sementara dua pelakunya, melarikan diri. Menjadi buron.

***

Dari sumber yang sama, tercatat nama Kevin Johnson (22 tahun), seorang bapak satu anak yang harus meregang nyawa akibat ditusuk mati oleh sekelompok orang ketika bapak muda itu meminta mereka tidak membuat keributan di luar rumahnya.

Ada juga Garry Newlove, ayah tiga anak, yang tewas akibat ditinju dan ditendang sekelompok pemabuk yang merusak mobil istrinya di Warrington, Cheshire.

Ada lagi, yakni Stan Dixon, purnawirawan 60 tahun yang diserang sekelompok pemuda hanya karena meminta gerombolan pemuda itu berhenti menyumpahi seorang perempuan di sebuah bus di Horden, County Durham.

***

Bukan kecelakaan ataupun akibat fisik yang menimpa Buchanan, Johnson, Newlove ataupun Dixon yang ingin saya ekspos. Tapi, sebuah makna, bahwa seringkali, tak mudah untuk berbuat baik. Apalagi terhadap orang-orang yang menganggap lazim dilakukannya sebuah kesalahan. Atau ketika kita berhadapan dengan lingkungan yang sangat permisif terhadap pelanggaran.

Pernahkan Anda diteriaki atau di-klakson keras-keras dan berulang-ulang dari mobil-mobil di arah belakang kita hanya karena kita dengan sabar menunggu lampu lalu lintas berwarna hijau di sebuah perempatan kecil yang sepi? Dimaki-maki hanya karena kita ingin patuh pada arti warna lampu yang telah disosialisasikan kepada kita sejak jaman kita bersekolah dasar, meskipun tak ada polisi yang sedang bertugas?

Saya pernah, dan tidak sekali dua kali.

Atau pernahkah justru kita yang dipelototin, disumpah-sumpahi dengan kata-kata kotor oleh pengendara kendaraan lain yang nekat melanggar lampu merah dari arah berlawanan dan nyaris bertabrakan dengan kita yang patuh pada lampu hijau?

Saya pernah, dan tidak sekali dua kali.

Pernahkan Anda mendengar cerita, bahwa seseorang pegawai yang jujur justru diancam dipecat --setidaknya akan dikucilkan-- oleh atasan dan kawan-kawannya karena "menemukan" dan melaporkan tindak korupsi dari hulu ke hilir dari sebuah proses pengucuran dana pemerintah melalui perusahannya?

Kalau yang ini, saya tidak mengalami sendiri. Saya mendengar dari salah seorang kawan saya, seorang sahabat yang berusaha menegakkan idealisme dan integritas dirinya.

***

So, apa jadinya jika kondisi seperti itu terus berlanjut? Mau dibawa kemanakah kehidupan dunia ini? Wallahu a'lam bishowab.

Hanya satu keyakinan : niat dan perbuatan baik, tak akan pernah kalah oleh niat dan perbuatan buruk. Kalaupun secara kasat mata "kalah" di dunia yang fana ini, akan ada kehidupan lain yang akan membuktikan, bahwa kebaikan dan kebenaran tetaplah di atas segalanya.


Salam,

Fajar S Pramono


Ilustrasi : http://whataday.blogsome.com

0 komentar: