Banker on Writing

Ketika menulis adalah kebutuhan : katarsis, belajar dan berbagi

ENERGY


Dari mana datangnya energi? Dari kumpulan ion-ion berbeda kutub yang saling berinteraksi, bertumbukan, bla bla bla… sehingga menghasilkan momentum yang bla bla bla dan bla bla bla.

Atau? Energi ditimbulkan oleh peran kandungan vitamin X yang berinteraksi dengan ekstrak mineral Y plus kinerja hormon Z berikut hasil metabolisme bla bla bla di dalam tubuh sehingga bla bla bla dan bla bla bla.

STOP!

Saya tidak mau membahas itu. Dalam pandangan saya, energi bisa timbul oleh dua sebab.

Pertama, karena adanya motivasi terhadap hasil akhir.

Kita ingin sembuh dari sakit. Maka kita minum obat. Padahal, kita sama sekali tak suka dengan yang namanya minum obat. Tapi, tak jadi soal lah. Yang penting bisa sehat.

Itu tujuan akhirnya. Dus, dengan semangat, kita minum itu obat yang pahit bin tidak sedap itu.

”Kepepet”, keterdesakan ekonomi dan sebagainya, seringkali membuat orang mau melakukan apa saja asal bisa memperoleh upah untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Bekerja di bidang yang tak disuka pun dilakoninya. Yang penting ada gaji. Bisa makan.

Jadi, tujuannya : dapat uang buat hidup. Proses menujunya sekadar dijalankan. Mau tak mau.

Kedua, karena adanya passion.

Dalam hal ini, passion dimaknakan kepada sesuatu yang memang disukai. Proses yang memang disenangi. ”Perjalanan” dan ”perjuangan” yang dengan senang hati justru dinikmati.

Khusus mengenai istilah passion ini, saya harap Anda jangan menelan mentah arti dalam Kamus Lengkap Inggeris-Indonesia dan Indonesia-Inggeris besutan Prof. Drs. S. Wojowasito dan W.J.S. Poerwadarminta. (Mohon maaf, Senior! :) )

Kenapa? Karena, kalau menggunakan ”data mentah” dalam kitab itu, passion ”sekadar” diartikan sebagai 1) nafsu; 2) kemarahan; 3) penderitaan. Tak ada penjelasan apapun yang mengikutinya.

Padahal, arti passion dalam konteks kehidupan sehari-hari tidak sesederhana itu. Bolehlah passion ini diartikan sebagai ”nafsu”, tapi nafsu yang baik. Desire (keinginan) yang kuat. Gairah yang menggebu.

Tentang passion, Sang Jendral TDA --Uda Roni-- pernah menulis : Passion bukanlah tujuan atau goals. Passion adalah bagaimana kita menjalani hidup. Goals adalah segala sesuatu yang ingin dicapai dalam hidup.

“Bekerja” sebagai atlet basket professional misalnya, adalah salah satu aktivitas berdasar passion. Dapat dipastikan, permainan basket itu sendiri merupakan hobi dan kesenangan si atlet. Bahkan sejak kecilnya, mungkin.

Ibaratnya, tanpa dibayarpun, ia akan senang hati melakukan ”pekerjaan” itu. Disediakan sarana, alat, lapangan dan pelatih pun merupakan sesuatu yang sudah sangat menyenangkan. Apalagi ternyata, dari hobi itu ia dapat memperoleh hasil lain : bayaran.

Saya yakin. Ia pasti akan bisa total di situ. Karena ia tidak saja bisa menikmatinya sebagai passion, tapi bahkan sebagai ”sumber kehidupan”.

"Menulis" mungkin semula sekedar hobi. Menulis di blog misalnya. Si penulis tak berharap apapun atas hasil karyanya. Ia hanya menikmati proses menulis, mencurahkan segala sesuatu rasa dan pengetahuan dalam bentuk deretan huruf dan angka yang membentuk kata dan kalimat bermakna itu sendiri.

Ketika “harta” berupa kumpulan tulisan itu ditemukan oleh seorang “pencari bakat” yang peka rasa, yang kemudian mempublikasikannya dalam bentuk buku best seller dan membawa penulisnya ke ranah popularitas, itu ”hanyalah” konsekuensi ikutan. Ketika banyak orang lain yang terinspirasi dari tulisan-tulisannya, itu adalah berkah yang lain lagi.

***

Apa yang kita rasakan ketika kita memiliki dua dasar untuk bertindak di atas : memiliki tujuan tertentu, atau karena passion kita memang “di sana”?

Ya, kita seolah memiliki energi yang berlipat, tenaga yang berlebih, tak kenal lelah, tak tersentuh capek. Dalam kondisi ekstrim, kita bisa “lupa waktu”, “berani rugi”, dan sebagainya.

Luar biasa efek dua ”penghasil” energi ini.

Yang perlu disadari adalah : ketika masing-masing dari kedua causa tersebut berdiri sendiri, energi yang dihasilkan sudah sangat luar biasa.

Apakah Anda bisa bayangkan, jika keduanya bergabung? Ada tujuan tertentu, dan kebetulan pula, jalan menuju tujuan itu adalah passion kita?

Saya yakin, hasilnya akan luar biasa. Dahsyat. Spektakuler. Dan yang pasti : FUUUNtastic!

Silakan buktikan sendiri.


Salam,

Fajar S Pramono

0 komentar: