Banker on Writing

Ketika menulis adalah kebutuhan : katarsis, belajar dan berbagi

LUAR BIASA, CAK EKO!


"Pak Fajar mhn ijin nama bpk utk endorsement buku saya yg ke 4 judulnya: kiat menggapai suskes dgn modal tekad dan sedekah. Tks"
Itu bunyi sms Cak Eko, hari Senin (03/11) jam 15.57.12 lalu.

Penggalan jawaban saya : "Ck ck ck... luar biasa, Cak Eko ini. Baru hari Minggu kemarin saya beli buku ke-3 itu di Gramedia, sekarang sdh siap terbit lagi buku yg ke-4."

Ya, bagi saya, pencapaian Cak Eko luar biasa. Bukan saja di bisnis bakso, soto dan ayam bebek gorengnya yang melesat, tapi juga di ranah kepenulisannya.

Di dunia kepenulisan, tadinya seolah "bukan siapa-siapa", sampai kemudian September 2007 ia menelorkan satu buku Resep Paling Manjur Menjadi Karyawan Kaya Raya, disambung buku ke-2 15 Jurus Antirugi Buka Usaha Rumah Makan di Juli 2008, lalu --dengan percepatan yang menurut saya luar biasa-- me-launching buku ke-3 hanya 2 bulan berikutnya "Obat" Paling Mujarab Sembuhkan Penyakit Penyebab Kebangkrutan Usaha. Dan sekarang, ia sudah siap dengan materi buku ke-4! Tambahan lagi, semua itu diterbitkan oleh Elex Media Komputindo, sebuah penerbit besar yang tentunya tak sembarangan menerima naskah penulis!

Hanya butuh beberapa jam untuk membaca materi buku Cak Eko, untuk kemudian saya kirimkan endorsement. Kebetulan, saya terus mendapat kepercayaan dari Cak Eko untuk memberi "testimoni" tersebut sejak buku ke-2 nya.

Ketika saya tanya, bagaimana ia memiliki "energi" yang luar biasa ini, di tengah kesibukannya mengurusi usaha waralaba Bakso Malang Kota "Cak Eko" yang sudah mencapai 85 outlet, Soto Ayam Jolali-nya yang sudah 8 outlet, Ayam Bebek Goreng "Cak Tri"-nya yang sudah 3 outlet, dan kesibukannya sebagai manajer di sebuah lembaga BUMN, ia hanya menjawab, "Kalau sudah diniatkan bulat dari hati, energi itu akan selalu ada, Mas."

Cuma itu jawaban Cak Eko. Singkat dan sederhana sekali kosa katanya : niat kuat dari hati.

Tapi, justru kekuatan niat inilah yang ternyata seringkali belum dapat kita miliki di "lapangan". Niat yang kuat, semestinya menciptakan ketegaran dan energi yang berlipat dan powerfull.

So, ketika kita merasa "gamang", kurang percaya diri, ragu, takut gagal dan sejenisnya yang menghambat pencapaian sebuah mimpi, memang ada baiknya kita tengok lagi ke dalam diri kita : seberapa kuat sebenarnya niat kita.

Mungkin itu. Saya merasa terlecut dengan kalimat sederhana Cak Eko tadi, dan semoga, Anda juga demikian.


Salam introspeksi,

Fajar S Pramono

NB : Untuk Cak Eko, salut luar biasa! Sukses terus untuk Sampeyan! :)


Ilustrasi : http://i5.photobucket.com

0 komentar: