Banker on Writing

Ketika menulis adalah kebutuhan : katarsis, belajar dan berbagi

HARI INI


Mau apa ya, hari ini?

Long weekend 3 hari, include libur Idul Adha, mau ke mana ya?

Kendati sudah saya mantapkan hati, bahwa libur (cukup) panjang ini kami tetap di Jakarta dan tidak pulkam alias pulang kampung, tapi detail rencana liburan ini, terus terang belum saya putuskan.

***

Semula saya tak merasa "bersalah" manakala saya belum memiliki "agenda khusus" berkaitan dengan hari-hari yang akan datang. Tapi, setelah membaca salah satu tulisan Samuel Tirtamiharja yang berjudul "Hari Ini", saya merasa ditohok untuk kesekian kalinya mengenai manajemen waktu.

Berulang kali? Ya, karena sebenarnya sudah banyak "peringatan" yang dikirimkan Tuhan melalui ucapan sahabat, melalui buku-buku para "suheng", melalui kutipan-kutipan dalam success story seseorang yang telah menjadi "orang besar", sudah "jadi orang", dan istilah orang sukses lainnya. Bahkan juga melalui "takdir" Tuhan untuk saya sendiri!

Apa kata Sam Tirta?

"Strike while the iron is hot!" katanya, menirukan sebuah pepatah lama.
"Jangan menunda suatu cita-cita yang indah untuk hidup ini!"

Itu intinya.

Perubahan dalam hidup, ditentukan oleh apa yang kita lakukan setiap hari. Juga apa yang kita ubah setiap hari. Mau diubah ke arah yang lebih baik, sama seperti kemarin, atau malah mau diubah menjadi lebih buruk dari kemarin? Keputusannya ada pada kita.

Apakah hari ini akan kita jadikan "hampa", "tanpa makna", atau justru "sarat makna", kita sendiri yang memutuskan.

Setiap hari, kita dihadapkan pada pilihan : (1) bayar sekarang, main kemudian; atau
(2) main sekarang, bayar kemudian?
Sedikit "bersusah" dulu, bekerja keras saat ini, untuk "bersenang-senang" dan menikmatinya kemudian; atau bersenang-senang dahulu, baru susah kemudian?

Saya semakin merasa "terlambat" untuk memutuskan "isi" hari-hari yang akan saya lalui....
Ah!

***

Masih dari Sam Tirta, ada sebuah inspirasi penting : "Jadikan hari ini sebagai hari terpenting Anda!"
Jika Anda menjadikan hari ini sebagai hari terpenting bagi Anda, maka Anda siap untuk menikmati sesuatu yang belum pernah Anda alami.

So, jika prinsip bahwa "hari ini adalah hari terpenting" kita laksanakan setiap hari, maka hari-hari kita akan senantiasa menjadi hari yang bermakna.

"Orang paling sukses dalam kehidupan ini adalah mereka yang cepat menuntaskan persoalan-persoalan penting dan mengelolanya setiap hari," kata John Maxwell.

So lagi, mari kita tetapkan, bahwa hari adalah hari terpenting bagi hidup kita. Bagi keluarga kita. Bagi pasangan hidup kita. Bagi anak-anak kita. Bagi teman-teman kita. Bagi sahabat-sahabat kita. Bagi perusahaan kita. Bagi bisnis kita. Bagi masa depan kita.

***

Jadi, mau apa ya hari ini? Mau ngapain saja ya, di tiga hari libur ini? Mau mengagendakan apa ya, untuk pekerjaan di minggu depan? Untuk weekend minggu berikutnya? Untuk minggu depannya lagi? Dan seterusnya dan seterusnya?

Saat ini, ada pekerjaan kantor yang terpaksa saya bawa pulang. Ada janji untuk mempersiapkan makalah karena ada pemintaan "bicara" di depan para calon pensiunan sebuah institusi. Ada permintaan tulisan yang belum saya buat. Ada kelanjutan pertandingan bulutangkis dalam rangka ulang tahun perusahaan. Ada janji untuk mempersiapkan perayaan sederhana ulang tahun anak saya. Ada rencana mberes-mberesin koleksi buku yang mulai amburadul lagi. Ah, begitu banyak yang harus saya lakukan, dan itu semua pasti kacau balau --bahkan banyak yang akan tak terselesaikan-- bila saya tidak me-manage waktunya.

Jadi?

Jadi, saya lebih baik pamit dulu. Mau segera bikin schedulle. Mau segera "berbuat", agar waktu ke depan semakin bermakna. Agar masa depan yang cemerlang itu semakin nyata. Amien...


Salam,

Fajar S Pramono

NB :
Inspirasi-inspirasi Sam Tirta (Prof. Ir. Samuel H. Tirtamihardja, MSc) bisa Anda baca dalam buku Inspirasi 5 Menit, diterbitkan oleh Yayasan YASKI-Heartline Center, 2008.


Ilustrasi : eriksupit.files.wordpress.com

2 komentar:

kami sekeluarga mengucapkan selamat ber"long weekend" sembari menikmati sate sapi & kambing.....

 

Terima teng kyu, Gus Nhanks!

Sampeyan sakeluarga, idul adha di Gresik ato kondur ke Semarang?

Oleh2 Semarang-nya bisa dikirim via Tiki kok, Mas... :)

Salam kagem semua.