Pernahkah Anda punya niatan baik, tapi justru ditentang oleh orang lain?
Pasti pernah.
Pernahkah Anda melakukan hal baik --bahkan yang terbaik dan mulia--, namun malah mendapat cibiran dan cemoohan dari teman-teman di sekitar Anda?
Mungkin tak hanya sekali dua kali.
Pernahkah Anda berjalan lurus dalam kebenaran, namun justru dianggap sok benar?
Mungkin sering.
Biarkan. Biarkan semua itu terjadi. Tak usahlah kita anggap itu penting.
Integritas, tak terpengaruh oleh omongan orang. Tak tergoyahkan oleh respon negatif dari sekitar. Selama kita berpegang pada kebenaran yang sebenar-benarnya, sepanjang kita mendasarkan pada nilai-nilai kemuliaan yang sudah dituntunkan-Nya, jangan berubah.
Sebuah perenungan dari Bunda Teresa yang saya kutip dari majalah LuarBiasa Januari 2009, semoga bisa jadi pencipta tegar bagi diri kita :
Orang sering keterlaluan, tidak logis, dan hanya mementingkan diri sendiri; bagaimanapun, maafkanlah mereka.
Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih; bagaimanapun, berbaik hatilah.
Bila engkau sukses, engkau akan mendapat teman palsu, dan beberapa yang sejati; bagaimanapun, jadilah sukses.
Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu; bagaimanapun, jujur dan terbukalah.
Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun, mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam; bagaimanapun, bangunlah.
Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan, mungkin saja oang lain jadi iri; bagaimanapun, berbahagialah.
Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang; bagaimanapun, berbuat baiklah.
Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu. Engkau lihat, akhirnya ini adalah urusan antara engkau dengan Tuhanmu; bagaimanapun ini bukan urusan engkau dengan mereka.
Salam perenungan,
Fajar S Pramono
Ilustrasi : http://www.rightbrainterrain.com
0 komentar:
Posting Komentar