Beberapa hari lalu saya "menemukan" buku terbaru Pak Rhenald Kasali. Sebuah kumpulan tulisan beliau di Harian Kompas. Karena "menemukan"-nya di Gramedia, maka buku itu baru bisa sampai di rumah setelah ditukar dengan uang di kasir. Haha. Ya iya lah....
Judulnya, Let's Change!. Dengan sub judul : Kepemimpinan, Keberanian, dan Perubahan.
Saya sudah membaca cukup banyak bab awal. Namun, saya bukan mau meresensi buku itu. Yang pasti, bukunya bagus. Saya hanya mau mencukil beberapa pernyataan di buku itu. Tentang keharusan kita untuk mau berubah.
"Bukan yang terkuat yang mampu bertahan, melainkan yang paling adaptif dalam merespons perubahan," kata endorsement di sampul belakang, mengutip Charles Darwin (1809-1882).
"Perubahan memang belum tentu menghasilkan pembaruan, tetapi tanpa perubahan tak akan pernah ada pembaruan." Yang ini kata Pak Rhenald di halaman 11.
Motto yang menghiasi halaman depan buku itu pun sudah mengingatkan kita untuk senantiasa mempertimbangkan kemungkinan untuk berubah. "Seberapa pun jauh jarak yang telah ditempuh, perubahan tetap harus dimungkinkan. Itulah prinsip manajemen perubahan," kata beliau.
Itu hampir persis dengan motto buku Change! yang terbit tahun 2005. Kata beliau, "Tak peduli berapa jauh jalan salah yang Anda jalani, putar arah sekarang juga."
Saya merasakan keharusan seseorang dan bahkan sebuah kumpulan orang (community) di mana saya menjadi bagiannya. Di mana lagi jika bukan di komunitas pekerja di kantor.
Tantangan yang luar biasa mengharuskan berbagai penyesuaian yang juga luar biasa. Tak selamanya cara-cara dan strategi yang efektif di masa lalu bisa digunakan pada saat ini. Mungkin semangatnya sama. Tapi action dan strategi harus berbeda. Kenapa? Karena dunia yang melingkupinya juga sudah sangat berbeda. Kemajuan teknologi, generasi yang berubah dari generasi X ke Y dan sekarang ke Z.
Tak bisa tidak, kami harus berubah. Einstein saja bisa ngomong begini kok, "We can not solve problems by using the same kind of thinking we used when we created them."
Pak Rhenald pernah mengatakan sejumlah alasan yang menuntut kita terus berubah. Antara lain :
1. Perubahan adalah pertanda kehidupan. Nah lo. Kalau nggak berubah, berarti itu tanda dari? Hehe.
2. Perubahan memberikan harapan. Kata Bernard Shaw, "Progress is impossible without change."
Jadi, karena kita masih hidup dan ingin selalu memiliki harapan ke arah kemajuan, maka, mari berubah. Mari belajar. Di bidang apa saja. Kehidupan pribadi, kehidupan bersama keluarga, pekerjaan, bisnis, agama, apa saja.
Salam,
Fajar S Pramono
3 komentar:
Make a change...^_^
Dah lama g isi blog nya lg y boz, berarti mulai bisa maintenance waktu lg hehe
Hehe... begitulah.
Doakan saja bisa aktif lagi. :D
bukan lah kebetulan aku mampir disini. aku hari ini lagi tulis di blog 5w+1H berubah. Dan aku akan membaca lagi buku Change! setelah sekitan tahun di simpan saja belum baca sampai selesai. pada halaman pertama In memorian, Aditya Tri Kusumo Putro , aku mulai googling siapa dia? maka sampailah aku pada blog ini dan baca tulisan bapak Rhenald Kasali mengenang Aditya, sangat tersentu hatilku, dan ternyata aditya bukan siapa-siapanya pak Rhenald tetapi membawa pengalaman spritual yang begitu mendalam, pada 19 Nov 2014 merupakan 10 tahun wafat aditya.
Terus aku lihat 2014 cuma ada 1 tulisan . klik Mau Berubah.
Hampir sama dengan tulisan yang aku tulis.
Semoga ini pertanda aku dapat berubah ke arah yang lebih baik.
Terima kasih tulisan yang menginspirasi.
Posting Komentar