Banker on Writing

Ketika menulis adalah kebutuhan : katarsis, belajar dan berbagi

DAFTAR TUNDA = DAFTAR TUNGGU KEGAGALAN


Apa yang seringkali menghalangi kesuksesan seseorang, padahal ia sudah memiliki niat bagus sekaligus "success blueprint" alias "cetak biru" gambaran sukses yang begitu baik, begitu indah, yang sudah senantiasa ia bayangkan, yang sudah senantiasa ia visualisasikan, bahkan ia afirmasikan kepada semesta?

Ternyata sederhana. Yakni : "kekalahan" negosiasi dalam pikiran kita sendiri.

Negosiasi apa yang terjadi di pikiran kita itu?

Begini. Ketika memiliki niat dan gambaran sukses, kita sesungguhnya sudah sangat faham apa yang sesungguhnya harus kita kerjakan. Pada saat itu, pada hari itu. Namun, ketika yang disebut "kewajiban" atau "konsekuensi" dari "mimpi sukses" hari itu bukan sesuatu yang ringan untuk dilakukan, maka kehakikian sifat manusia masih saja berusaha untuk mencari langkah yang termudah. Yang ter-ringan.

Pada akhirnya, negosiasi yang alot terjadi dalam pikiran ini. Kadang berdalih "mencari strategi". Padahal, seringkali usaha keras memang satu-satunya jalan yang harus ditempuh. Ujung-ujungnya, yang menjadi "juara" sejati dalam negosiasi bukan strategi A atau B, tapi justru si procrastination, alias penundaan pekerjaan.

Darmadi Darmawangsa, seorang master motivasi alumnus Massachusetts Institute of Technology menyebutkan, ada dua tipe penundaan.

Pertama, penundaan yang mengakibatkan kita tidak pernah mengambil tindakan awal.

Kedua, penundaan yang mengakibatkan tidak terselesaikannya pekerjaan yang ingin kita selesaikan.

***

Mana yang lebih buruk, atau mana yang lebih baik? Saran saya, sebaiknya kita singkirkan saja pertanyaan ini.

Dalam konteks kesuksesan, tak ada yang lebih baik. Semuanya "buruk".

Lalu? Ya jangan menunda.

Menangi negosiasi dalam pikiran kita dengan keputusan : sebuah action. Masalah action itu berat atau ringan untuk dilakukan, itu relatif. Untuk sebuah niat, itu konsekuensi yang seringkali tidak mengenal istilah berat atau ringan. Masih ingat cerita saya tentang kesuksesan Cak Eko di bidang kepenulisan, sekaligus pembuktiannya tentang "sukses dua kuadran"? Itulah gambaran kemenangan action dalam negosiasi pikiran.

Ingat sekali lagi, bahwa penghambat kesuksesan tidak selalu berupa alasan-alasan yang "wah", seperti ketiadaan modal, minimnya pendidikan, kekurangberuntungan sebuah trah alias keturunan, kekurangan dalam hal fisik, kondisi ekonomi makro yang tidak mendukung, dan sebagainya. Seringkali, penghambat kesuksesan kita itu hanya masalah "sepele" tadi : kegemaran untuk menunda.

So, mari kita terus belajar dan berusaha untuk menjadi pemenang dari negosiasi pikiran, agar kita terhindar dari hambatan sukses berupa "menunda" pekerjaan itu.

Tidak gampang memang. Tapi yang terpenting, kita bersedia belajar. Kita mau berusaha. Sesegera mungkin minimalisir "daftar tunda" obsesi-obsesi kita. Karena "daftar tunda", sesungguhnya adalah identik dengan daftar tunggu kegagalan, yang satu demi satu akan menghampiri kita.

OK?


Salam introspeksi,

Fajar S Pramono


Ilustrasi : http://mastermindconsulting.files.wordpress.com

0 komentar: