Banker on Writing

Ketika menulis adalah kebutuhan : katarsis, belajar dan berbagi

PEDOMAN LENGKAP KULINER JOGJA


Judul : Jalan-Jalan Kuliner Aseli Jogja
Penulis : Suryo Sukendro
Penerbit : Media Pressindo, Yogyakarta
Terbit : Cetakan I, 2009
Tebal : iv + 123 halaman


Dunia wisata kini telah berkembang ke arah wisata kuliner. Jika dulu hanya lokasi dan obyek wisata berdasarkan keindahan atau keunikan alam yang dikunjungi, kini wisata bersama berdasarkan keunikan dan kekhasan makanan di sebuah daerah laris dilakukan dan mampu ”dijual” oleh para pemandu wisata.

Bersamaan dengan itu pula, semakin banyak muncul literatur-literatur berbasis makanan ataupun keunikan makanan dari suatu daerah tertentu. Bandung, Surabaya, Solo dan Jogja merupakan salah sedikit dari banyak daerah lain di Jawa yang memiliki kekhasan dan bahkan ”keagungan” suatu jenis makanan. Di luar Jawa, tentu kita tak dapat menafikan kegairahan wisata kuliner di Makasar, Manado ataupun Medan.

Di antara deretan literatur berupa buku petunjuk wisata kuliner, buku Jalan-Jalan Kuliner Aseli Jogja ini hadir. Buku yang ditulis Suryo Sukendro ini melengkapi beberapa literatur lain yang telah mengangkat kesohoran makanan asli Jogja, seperti Wisata Jajan Yogyakarta yang diterbitkan oleh Intisari, atau minimal berupa Katalog Kuliner Jogja yang digagas KABARE Magazine. Itu belum termasuk berbagai buku lain yang isinya merupakan ”kolaborasi” berbagai makanan khas berbagai daerah di luar Jakarta.

Apa sebenarnya manfaat yang bisa diambil oleh kita –terutama orang Jogja sendiri? Pertama jelas, ini adalah wahana promosi ”gratis” bagi para pengusaha kuliner di daerah bekas Kerajaan Mataram ini. Tak hanya itu, kehadiran buku kuliner ini serta merta memercikkan keinginan untuk sekaligus mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal masih sangat kental nuansa kerajaan dan budaya Jawa-nya.

Kedua, buku-buku seperti ini merupakan tour guide yang sangat efektif. Apalagi dalam beberapa literatur di atas, disertakan pula peta-peta lokasi di mana obyek wisata kuliner itu berada. Khusus untuk buku terbitan Media Pressindo ini, guidance-nya jauh lebih lengkap. Selain denah lokasi untuk masing-masing obyek, ia juga memuat daftar jalur bis di Jogja, jalur dan halte bus Trans Jogja, jadwal kereta api serta pesawat dari dan menuju Jogja, daftar hotel, bahkan nomor-nomor telepon penting di kota pelajar ini.

Dengan ukuran buku yang tak terlampau besar dan tak terlampau tebal, maka buku ini bisa benar-benar digunakan sebagai buku saku wisata Yogyakarta.

Manfaat ketiga, buku semacam ini bisa berperan sebagai salah satu pelestari kebudayaan dan kekhasan makanan Jogja. Sebab, tak mudah bagi siapapun untuk bisa mempertahankan kekhasan makanan daerah di manapun, terlebih lagi jika harus bicara tentang generasi yang mau tak mau harus berganti.

Ingatan ataupun memorabilia sebagaimana dimunculkan oleh buku semacam ini tentu sangat membantu bagi generasi penerus untuk bisa terus menciptakan nuansa nostalgia tanpa harus tertinggal oleh gerak roda jaman yang semakin modern. Karena perlu diingat, bahwa kekhasan tidak hanya sekedar muncul dari rasa khas makanan itu sendiri, tapi juga nuansa asli yang melingkupi kesehariannya.

Khusus buku ini sendiri, kekomplitan data juga muncul dari kejelian penulis untuk mengangkat beberapa makanan khas yang belum dimunculkan beberapa buku sebelumnya. Seperti enting-enting gepuk cap Macan, geplak, jadah tempe, lumpia nyamleng, juga yangko.

Secara keseluruhan, buku ini akan mampu menjadi pegangan para wisatawan, ataupun bacaan bagi mereka yang ingin sekedar bernostalgia dengan kota Jogja. Sayangnya, foto-foto yang ada tidak ditampilkan secara berwarna. Padahal, sebagaimana produk fashion, keindahan fotografi dan ”pewarnaan” makanan dalam sebuah ”daftar menu” sangat mempengaruhi selera para pembaca dan calon penikmatnya.


Salam buku,

Fajar S Pramono


Ilustrasi : hasil scanning

3 komentar:

tgl 3 sd 5 kemarin kami sekantor gresik tour de Jogja Mas.......brgkl big boss pengin mengenang masa kecil dulu kali ya, setelah pagi di Parangtritis rombongan meneruskan wisata ke pasar Bringharjo sekaligus Malioboronya dan tidak lupa di malam hari makan malam gudegnya Bu Tjitro. Setelah tidur semalem di Saphir Hotel Jogya, perjalan diteruskan ke candi Borobudur dan Pasar Klewer yang sudah tutup ketika kami datang pk 17.00........

 

Hutang saya untuk selalu aktif mbaca blog sampeyan hari ini terbayar lunas,tidak melanggar aktivitas kantor krn sebelum pk 08.00 sudah ta baca habis. Apapun bisa dijadikan bahan tulisan & yg sangat penting adalah semangat sampean untuk tetap exist. Bahan bakarnya dari apa ya? tentu krn hobby yg sudah merasuk tulang sumsum kale ya!! Tetap semangat Mas meski blog saya mati suri tp saya upayakan untuk tetap aktif mbaca tulisan-2 sampean dan teman-2nya

 

@ Gus Nhanks : Wah, kok nggak kabar2...
Mangkanya, orang2 Pasar Klewer menutup pintu buat Anda2, karena nggak bilang2 ke saya itu... Coba Anda bilang, kan bisa saya instruksikan mereka untuk buka sampe malam... hihihi.

Btw, asyik sekali tuh pastinya, serombongan ke Djogja. Pas ke Solo, sebenernya bisa ada lho, gratisan buat temen2 di sana : bakso Malang Kota Cak Eko! Hehe...

Tentang blog, Sampeyan bener, Mas. Saya merasa, saya bisa terus "ada" karena semangat dari dalam diri. Karena bagaimanapun, motivasi internal jauh lebih menjamin adanya konsistensi daripada motivasi eksternal.

Dalam kehidupan ini, saya banyak berusaha mengubah motivasi eksternal menjadi motivasi internal, agar ia lebih langgeng mendampingi aktivitas kita. Kalau kita banyak mengandalkan motivasi eksternal, saya jamin, aktivitas yang berdasarkan motivasi eksternal tadi akan berhenti manakala si motivator tadi tidak ada, atau bahkan sedang tidak mau memompa semangat kita. Pasti berhenti!

Namun, kalau ia sudah bisa merasuk ke dalam bagian diri kita, tak peduli di luaran seperti apa, tak peduli lingkungan seperti apa, ia akan terus bisa menjadi bagian dari "jatidiri" kita.

Begitu Insya Allah, Mas!

Bagaimanapun, pesen saya untuk kita berdua : perbesar motivasi internal itu. Untuk segala hal yang baik, bidang apapun itu! OK, Bos?