Banker on Writing

Ketika menulis adalah kebutuhan : katarsis, belajar dan berbagi

SELALU MENUJU YANG TERBAIK


Edisi khusus akhir tahun Majalah Berita Mingguan TEMPO, edisi 22-28 Desember 2008 menampilkan 10 Tokoh 2008; Mereka Bekerja dengan Hati Menggerakkan Daerah.
Kebetulan, jajaran redaksi TEMPO memang melakukan pemilihan dengan kriteria sosok tokoh yang berbuat positif dan menginspirasi. Bukan sekedar yang terbaik, yang dalam konteks luasnya bahkan terdengar lebih "heroik" --memimjam istilah mereka sendiri--, yakni "turut merawat Indonesia ke arah yang lebih baik".

Tapi, bukan profil kesepuluh tokoh itu yang hendak saya bahas. Bukan juga tentang ke-heroik-an mereka dalam "merawat Indonesia".

Saya hanya mencoba mengambil hikmah, setelah jiwa narsis saya membayangkan diri saya sendiri : kapan ya, bisa "diakui" seperti itu?

Hey, jangan diketawain dong, Mas, Mbak, Pak, Bu ataupun Dik. Mengkhayal boleh dan halal kan? Hehe... Apalagi kata Eyang Einstein, "Imajinasi lebih penting dari pengetahuan."

Nah lo, terbukti banyak kenyataan yang bermula dari khayalan. Bahkan "ajaran" LoA pun mengatakan, apa yang terjadi adalah apa yang kita pikirkan. Yang kita bayangkan. Secara physicly, visualisasi itu kan kayak orang ngalamun atau mengkhayal to? Hehe...

***

Kembali ke lap... top!

Konsep tentang yang terbaik. Keinginan menjadi kelompok "yang terbaik". Semua sah saja.

Pertanyaannya, bagaimana bisa menjadi yang terbaik?

Saya kira kuncinya sederhana, dan bisa dilaksanakan atau "dilatih" step by step.

Tak usah membayangkan yang tersulit, kalau sesungguhnya kita bahkan bisa melakukan yang termudah. Sekali lagi, melakukan. Bukan sekedar membayangkan.

Begini. Inti dasarnya : selalu berbuatlah yang terbaik. Ini mutlak.

Kemudian, berkaitan dengan "ajaran" step by step, tak usah muluk-muluk. Berusahalah menjadi kelompok "yang terbaik", di dalam bidang yang Anda lakoni saat ini, dalam lingkungan yang seperti apapun. Sekecil apapun.

Misalnya begini. Anda marketer di kantor. Seluruhnya, ada 20 marketer. Maka, mulailah untuk menjadi 10 marketer terbaik. Terlalu gampang? Naikkan target Anda menjadi 5 terbaik. Masih terlalu gampang juga? Bagaimana kalau 3 terbaik? Terlalu enteng? Ya sudah kalau begitu, target Anda adalah "yang terbaik". Nomor satu. Number one. Numero uno (bener nggak artinya? hehe).

Setelah menjadi yang terbaik, kembangkan target menjadi 10 besar marketer terbaik, se-kantor wilayah misalnya. Kalau 10 besar tercapai, buat lagi target yang lebih menantang. 5 terbaik, 3 terbaik, atau 1 terbaik lagi.

Tercapai? Bagaimana kalau secara nasional? 10 marketer terbaik nasional; berani? Kalau tak banyak aral, tingkatkan lagi menjadi 5 terbaik, dan seterusnya sampai menjadi 1 terbaik.

Banyak contoh yang bisa dikemukakan. Di lingkungan, jadilah 10 kepala keluarga teraktif dalam kegiatan kampung. Jadilah 10 orang yang paling disukai warga kompleks. Jadilah 10 orang yang paling sedikit meninggalkan kewajiban siskamling.

Kalau Anda masih sekolah atau kuliah, jadilah yang terbaik di kelas. Kemudian antar kelas. Kemudian antar sekolah. Kemudian antar sekolah antar kabupaten. Kemudian antar sekolah antar propinsi. Emangnya yang bisa antar propinsi cuman bis antar kota saja apa? Hehe....

Sekali lagi : di segala bidang yang kita lakoni, di dalam lingkungan yang seperti apapun.

Intinya adalah menjadi kelompok "yang terbaik", untuk kemudian menuju "satu yang terbaik". Dari semula "terbaik" di satu bidang saja, menjadi yang terbaik di banyak bidang. Dari yang terbaik di banyak bidang, menjadi yang terbaik di semua bidang.

***

Muluk sekali ya? Mungkin iya. Saya pun tidak menyalahkan statement itu.

Masalahnya, bukan statement atawa pencapaian itu sendiri yang menjadi ukuran dan tujuan.

Begini lagi. Jika kita selalu memiliki semangat untuk menjadi yang terbaik, maka secara otomatis kita akan menjadi orang yang berusaha semakin hari semakin baik. Karena, selalu saja ada pesaing sehat untuk itu. Kalau kita tidak fight, tentu "gelar" terbaik itu tidak akan menjadi milik kita. Ia akan menjadi milik orang lain yang ber-fighting spirit tinggi.

Keberanian untuk fight, dalam artian positif, menuntut pengembangan diri yang terus menerus. Pengembangan diri yang terus menerus, bukankah merupakan suatu kondisi yang sangat sangat amat amat baik sekali, kalau tak boleh dibilang sangat sangat sangat sangat amat amat amat amat baik sekali?

Apalagi kalau lingkungan kita memang dipenuhi orang-orang yang memiliki mental fight yang tinggi. Maka semua akan berlomba untuk semakin baik. Standar "yang terbaik" pun juga terus meninggi. Dengan menafikan istilah "kalah-menang", maka kesemua "kontestan" akan terus berkembang ke arah yang lebih baik.

Bukankah konsep ini konsep yang menyenangkan dan menguntungkan pribadi pelakunya?

Kalau jawaban Anda "iya", kenapa juga tidak segera mulai mencanangkan diri untuk selalu menjadi 10, 5, 3 atau bahkan 1 yang terbaik; diawali di sebuah bidang, ke 3 bidang yang lain, ke 5 bidang yang lain lagi, dan pada akhirnya di semua bidang?

Ingatlah selalu : langsung tidak langsung, Anda akan terus berkembang menjadi lebih baik. Sadar atau tidak sadar.

Cobalah! Dan Anda akan percaya.


Salam introspektif,

Fajar S Pramono


Ilustrasi : http://api.ning.com

5 komentar:

Ach...targetnya saja yang menantang Mas, rewardnya.....mana tahaaaannnnnn......sudah mau ke selip sama PNS.....

 

he...he....he.....

 

Teorinya, kompensasi terbaik adalah konsekuensi bagi "yang terbaik". Itu "hukum alam". Itu "sunnatullah".

Mari kita percayai teori itu, sekaligus berdo'a. Amien...
Tanpa percaya, kenyataannya menjadi lebih susah terwujud lho... :)

 

Wah ide menarik menjadi marketer terbaik di kantor yah?...Bagaimana jika kita menjadi orang terbaik dalam arti orang baik yang paling baik? Mungkin lebih mudah dan lebih asyik kali yah?...Sukses untuk anda

 

@ Mas Asrulsani : Wah, ide menjadi orang baik yang paling baik, itu jelas sangat menantang! Lebih asyik, iya. Tapi, apa iya, itu lebih mudah? Menurut saya kok justru lebih "berat", karena indikatornya yang sangat kompleks.

Tapi, tentu itu jadi penyemangat.

Terima kasih untuk sharing-nya. Salam sukses juga untuk Anda.