Banker on Writing

Ketika menulis adalah kebutuhan : katarsis, belajar dan berbagi

PENGALAMAN BARU


Ber-SMS, berkirim email, tentu bukan sesuatu yang asing. Tapi chatting, ber-YM, termasuk sesuatu yang cukup jarang saya lakukan. Alasannya simpel : saya sering tak punya banyak waktu untuk ndogrog di depan internet pada jam-jam di mana orang lain justru banyak menghidupkan YM-nya.

Saat-saat "jam buka" mereka, adalah saat saya "jalan-jalan" dalam bertugas. Mobile. YM on SMS sdh saya lakukan, tapi seringkali cukup mengganggu kenyamanan saya. Karena, "jalan-jalan" saya hampir sama artinya dengan "saya sedang bersama nasabah atau calon nasabah", yang tentunya tak akan senang jika saya justru asyik membalas message ketika berdiskusi. Kurang sopan rasanya, apalagi jika waktu-waktu untuk jumpa darat alias kebersamaan dengan nasabah atau calon nasabah tadi merupakan waktu yang selama sulit untuk didapatkan.

Tapi, kemarin saya mendapat pengalaman baru. Dengan kesediaan saya menjadi narasumber untuk acara Y!M Business Conference bersama sahabat-sahabat TDA, mau tak mau saya harus menyiapkan waktu khusus untuknya. Apalagi itu masuk "jam kantor".

Bagi sebagian orang, pengalaman yang seperti ini adalah sesuatu yang "ketinggalan jaman". Tak ada yang "baru". Tapi, bagi yang belum pernah, tetap saja sesuatu yang baru yang mengasyikkan. Mengundang penasaran. Bukankah majalah kumal edisi dua tahun lalu bisa menjadi sumber ilmu yang "baru" jika sebelumnya memang kita belum membaca isinya?

Dan benar, saya prepare serius untuk acara tersebut. Jauh hari sebelumnya, saya siapkan "SDM pendukung". Pertama, untuk mengantisipasi sekaligus mengatasi problem akibat ke-gaptek-an saya terhadap IT. Kedua, tim untuk lebih memperkaya materi ataupun jawaban-jawaban pada saat konferensi berlangsung.

Walhasil, tim saya minta untuk mencari tempat yang nyaman, yang cozy, syukur-syukur punya akses gratis alias wi-fi. Kalaupun tak ada, musti disiapkan konektor eksternal. Saya memang tidak mau di kantor, karena jelas saya akan "terganggu" oleh telepon-telepon internal maupun dari luar kantor, "terganggu" oleh tamu-tamu yang seringkali tiba-tiba datang, "terganggu" oleh tugas-tugas yang tak jarang datang mendadak dan harus mendapat penyelesaian pada kesempatan pertama, dsb.

Walhasil berikutnya, teman-teman kantor berhasil "menemukan" sebuah tempat yang cukup menarik. Sebuah kedai (cafe) kopi yang tak terlampau ramai, dekat dengan kantor, ber-wifi, dan nyaman.

So, oke. "Tim inti" siap. Tapi, mengingat ini sebuah pengalaman baru yang saya pandang sebagai "sesuatu" yang bisa dibagi (sekaligus pengalaman baru untuk presentasi dan marketing dalam koridor "pekerjaan kantor"), akhirnya saya memutuskan untuk mengajak semua anggota marketing team (bahkan para trainee) di bidang kredit. Saya merasa, "ilmu" ini harus ditularkan. Harus dibagi. Tak hanya ilmu yang berupa materi dalam diskusinya, tapi juga ilmu baru jika dipandang dalam konteks cara pemasaran produk.

Alhamdulillah, konferensi berjalan dengan lancar. Saya mendapat pencerahan baru, baik pengalaman maupun materi. Seluruh anggota tim saya pun mengaku mendapatkan hal serupa. Alhamdulillah. Saya melihat mereka memang cukup antusias ketika saya ceritakan tentang rencana acara tersebut.

So, lepas dari materi, saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman TDA yang telah memberi kepercayaan dan "ilmu"-nya. Mas AR Junaedi, Mas Jonru, Mas Edy, Mas Lutfiel, dan tentunya Pak Presiden --Mas Iim-- dan pentolan-pentolan TDA lainnya. Juga kepada teman-teman di kantor : Ricky, Sisca, Kelik, Agni dan Agnes. Kehadiran kalian sangat membantu. Saya senang dengan kekompakan kita.


Salam,

Fajar S Pramono


Notes :
Lebih seneng lagi, malamnya saya berkesempatan hadir di acara TDA Forum di Hotel Sofyan Betawi. Saya ketemu lagi dengan beberapa peserta diskusi by Y!M siang hari itu. Wah, pertemuan menjadi lebih seru dari biasanya...
Diskusi siang di dunia maya seolah berlanjut di dunia nyata, dan ujung-ujungnya : "Kapan kira-kira kita bisa lakukan akad kredit nih?" Hahaha!
Atau seperti lontaran komentar Uda Roni, "Wah, kayaknya banyak 'closing' nih!"
Hahaha...!


Ilustrasi : cybernetnews.com

2 komentar:

Pak Fajar, terimakasih kemarin atas ilmu2nya. InsyaAlloh selepas lebaran, saya berniat 'memperbarui' kredit saya sesuai saran2 Pak Fajar di YM.

Terimakasih, maturnuwun, thank you, arigatoo gozaimas, syukron, mercy, nuhun .... :-D

fuadmuftie.wordpress.com

 

Sama-sama, Pak Fuad Muftie. Saya juga sering mendapat pencerahan dari blog Bapak.

Omong-omomng soal kredit, memang ada baiknya "diperbarui". Utamanya yang menggunakan "KTA" itu.

Seperti yang Bapak sampaikan sendiri tentang "hutang baik", rasanya tak perlu khawatir dengan pengalaman toko tetangga yang dikejar-kejar debt collector itu... (posting Anda 13 Juli 08 lalu).

Yang penting, selalu gunakan untuk usaha, jangan "melenceng", tetap disiplin, bakal tambah lagi tuh omzet dan bahkan jumlah tokonya... Amien!


Salam,

Fajar S Pramono