Banker on Writing

Ketika menulis adalah kebutuhan : katarsis, belajar dan berbagi

INVESTASI PERASAAN


Jika Anda seorang salesman, pernahkan Anda merasa "malu" saat menawarkan produk yang Anda bawa?

Atau, pernahkah Anda merasa, bahwa produk yang Anda tawarkan tidak sesuai dengan level obyek persuasi Anda, sehingga Anda merasa kehilangan pede?

Pernahkah juga, Anda dengan "berani" dan percaya diri tetap "menjajakan" produk Anda meskipun Anda tahu itu sulit dan mengharuskan Anda "berkorban perasaan"?

Pernahkan Anda merasa dihindari orang, di-ping pong kesana-kemari, menunggu tanpa kepastian, ditertawakan oleh kolega, dicemooh, atau bahkan dihina orang ketika Anda mencoba fokus pada goal (tujuan) Anda?

Kalau Anda pernah mengalaminya, itu bagus. Berarti Anda sudah memiliki pengalaman luar biasa, dan bahkan telah memiliki satu jenis investasi terbaik.

Investasi? Investasi apaan?

Ya, dalam menggapai tujuan, ada beberapa investasi yang bisa seringkali harus kita lakukan. Pertama, investasi waktu. Beberapa contoh ada di postingan saya yang berjudul "Sabar". Kedua, Investasi uang. Siau chien pu cu, ta chien pu ju. Itu kata pepatah China. Uang kecil tidak keluar, uang besar tidak akan masuk. Bahkan ada yang mengatakan : ta chien pu cu, keng ta chien pu ju. Uang besar tidak keluar, uang yang lebih besar tidak akan masuk. Intinya, harus ada pengorbanan. Semakin besar yang diinginkan, semakin besar pengorbanan yang seringkali harus diberikan.

Yang ketiga, investasi perasaan. Contoh-contoh atau pertanyaan-pertanyaan yang saya kemukakan di awal posting di atas, adalah contoh investasi perasaan.

Kenapa disebut investasi? Karena ternyata, dari kesediaan kita untuk "berkorban" perasaan itulah, kesuksesan menjadi lekat dengan kita. Keberhasilan menjadi sahabat dekat kita.

So, selama tujuan kita memang baik, kenapa harus merasa berkorban perasaan? Bahasakan "pengorbanan" itu sebagai investasi. Tanamkan dalam diri, bahwa apa yang kita kerjakan untuk mencapai tujuan itu adalah sebuah kemuliaan. Sebuah pekerjaan yang bernilai. Lakukan dengan sabar dan ulet.

Berpikirlah positif : "Pekerjaan ini memang sulit, untuk itulah dibutuhkan orang hebat seperti saya!". Atau, "Tujuan saya yang sangat mulia, memang hanya bisa diraih oleh orang-orang ulet seperti saya!" Selalu buatlah diri kita bangga, dengan selalu fokus pada tujuan.

Ingat, "Kalau Anda keras terhadap diri Anda, maka kehidupan akan lunak kepada Anda. Tapi, jika Anda lunak terhadap diri Anda, maka kehidupan akan keras kepada Anda."

Mudahkah untuk dilakukan?

Tentu tidak. Mari kita belajar bersama. Terus belajar.


Salam,

Fajar S Pramono


Notes :
Tema posting serta beberapa nukilan di atas berasal dari buku Your Great Success Starts from Now!-nya Bapak Thomas Sugiharto.

Alhamdulillah, dua hari lalu Pak Thomas telpon saya, berdiskusi, dan siang ini mengajak makan siang saya di Pasific Place. Saya yakin, banyak hal bermanfaat yang bisa saya dapat dari beliau.

Ilustrasi : http://vinadanvani.files.wordpress.com

0 komentar: