Banker on Writing

Ketika menulis adalah kebutuhan : katarsis, belajar dan berbagi

DITAGIH


Afirmasi itu memang "janji". Afirmasi diri yang disampaikan kepada orang lain, memungkinkan orang lain itu "menagih janji" dalam afirmasi kita. "Tagihan" itulah yang memang diharapkan bisa jadi pemacu bagi kita untuk memenuhinya.

Nah. Afirmasi saya untuk ngeblog secara rutin, bahkan mencoba "menulis setiap" hari, mendapat respon sesuai harapan itu.

Kemarin, tanggal 9 Juli, saya memang "kekurangan waktu" untuk menulis. Tepatnya, saya menulis, tapi belum selesai. Karena ada sesuatu yang lain, yang kali itu harus mendapat prioritas.

Baru beberapa menit setelah masuk kantor, "Tik tik!" Nada dering es em es hape saya berbunyi. "Blognya msh blm up date msh tgl 8?" begitu bunyi sms yang masuk.

Hahaha.. Alhamdulillah. Ada teman yang sangat concern dan ingat pada janji alias afirmasi saya. Saya pun, ehm, jadi malu...

Pagi ini, "tagihan" coba saya bayar lunas, bahkan plus "bunga"-nya! Karena saya tidak hanya menulis 2 posting (yang 1 untuk bayar "hutang"), tapi malah 3 (yang ini "kuitansi" sekaligus "bunga"-nya, hehe).

Sari dari posting ini adalah : afirmasi kepada orang lain, entah itu keluarga, pasangan, teman kerja, tim usaha, dsb memang bisa bermanfaat, jika kita memang konsekuen dengan konsekuensi afirmasi itu sendiri. Ada yang mengingatkan jika kita "meleng", "berbelok", dan menjauhi tujuan yang diafirmasikan. Ada para "pengawal" yang membantu kita untuk terus berjalan on track.

So, kepada Mas Nanang di Gresik Kota Baru sana, thanks a lot, Mas!


Salam,

Fajar S Pramono

0 komentar: